🦖 Pengertian Jabatan Tugas Dan Uraian Pekerjaan Pada Kegiatan Administrasi
IkhtisarJabatan ini adalah Melakukan kegiatan penerimaan, pencatatan, dan pendokumentasian dokumen administrasi. Berikut adalah Tugas Pengadministrasi Umum, Tanggung Jawab Pengadministrasi Umum dan Wewenang Pengadministrasi Umum. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Uraian Jabatan Di
Kegiatanperencanaan yang dimaksud adalah seperti mengelola dokumen, entry data, penyusunan data-data, dan kegiatan administrasi lain. 3. Pengordinasian. Dalam tugas administrasi sangat penting untuk berkoordinasi dengan baik agar tidak menimbulkan miss komunikasi yang akan membuat segala tugas akan kacau dan tidak terkontrol dengan baik. 4.
Bebankerja yang tidak sedikit harus dibagi secara rata untuk pegawai. Inilah salah satu peran dari administrasi kepegawaian. Jadi, tidak ada pegawai yang kelebihan beban kerja, juga tidak ada pegawai yang memiliki beban kerja sedikit dan banyak menganggur. Baca juga: Jenis-Jenis Tugas Administrasi dalam Perusahaan . Fungsi Administrasi Kepegawaian
EM3wc3. 1. Jenis Jabatan Kepala Kantor/Pimpinan Kantor/Direktur Kantor Pimpinan kantor adalah orang yang memantau dan bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas kantor secara keseluruhan, mengatur pembagian tugas pekerjaan personil, mengatur mekanisme kerja, dan pelengkapan kerja kantor sesuain kebutuhan. Bagian manajerial adalah orang yang memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen planning, organizing, actuating, controlling, decision making. Jabatan manajerial adalah jabatan yang memiliki bawahan. Contohnya manajer membawahi para staf dan nonstaf/pelaksana. atau Pembantu Ahli Jabatan ini merupakan para tenaga ahli yang cukup dan mampu dalam bidangnya. Tugasnya membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor. Contoh staf simpan-pinjam, staf akuntan, dan staf pemasaran Personalia atau HRD Human Resource Department Orang yang memiliki jabatan ini bekerja di bagian khusus kepegawaian. Tugasnya menentukan tenaga kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu, HRD juga mengatur/ mengoordinasikan hak-hak pegawai, seperti jatah cuti pegawai, santunan kesehatan, dan lain-lain. Tata Usaha/Kepala Administrasi Kepala tata usaha adalah orang yang menentukan garis-garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan oleh kantor serta memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua satuan unit di bidang ketatausahaan yang meliputi perencanaan, pelaporan, kepegawaian, keuangan rumah tangga, keprotokoleran, perlengkapan, dan peralatan kantor. Memilah pos, surat, paket kiriman, pemesanan. Menjawab dan menerima telepon, pengetikan, dokumen, surat menyurat offline maupun online Memesan persediaan alat tulis kantor Menyapa dan melayani klien Membuat agenda kantor Filling data entry / mengisi data entri perusahaan Mengelola buku harian Pekerjaan Jabatan Job Description Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Penyusunan uraian jabatan ini adalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, untuk menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan. Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam Uraian Jabatan pada umumnya meliputi Identifikasi Jabatan, yang berisi informasi tentang nama jabatan, bagian dan nomor kode jabatan dalam suatu perusahaan b. Ikhtisar Jabatan, yang berisi penjelasan singkat tentang jabatan tersebut; yang juga memberikan suatu definisi singkat yang berguna sebagai tambahan atas informasi pada identifikasi jabatan, apabila nama jabatan tidak cukup jelas c. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Bagian ini adalah merupakan inti dari Uraian Jahatan dan merupakan bagian yang paling sulit untuk dituliskan secara tepat. Untuk itu, bisa dimulai menyusunnya dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang apa dan mengapa suatu pekerjaan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya d. Pengawasan yang harus dilakukan dan yang diterima. Bagian ini menjelaskan nama-nama jabatan yang ada diatas dan di bawah jabatan ini, dan tingkat pengawasan yang terlibat e. Hubungan dengan jabatan lain. Bagian ini menjelaskan hubungan vertikal dan horizontal jabatan ini dengan jabatan-jabatan lainnya dalam hubungannya dengan jalur promosi, aliran serta prosedur kerja f. Mesin, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan g. Kondisi kerja, yang menjelaskan tentang kondisi fisik lingkungan kerja dari suatu jabatan. Misalnya panas, dingin, berdebu, ketal, bising dan lain- lain terutama kondisi kerja yang berbahaya h. Komentar tambahan untuk melengkapi penjelasan di atas Spesifikasi/Persyaratan Pekerjaan / Jabatan Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan Uraian Jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah. Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah 1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja 2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan 3. Persyaratan fisik dan mental 4. Persyaratan umur dan jenis kelamin c. Kegunaan Uraian jabatan dan spesifikasi jabatan Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan, sebagai hasil dari Analisa Jabatan mempunyai banyak manfaat, antara lain 1. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan 2. Sebagai dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang 3. Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai baru 4. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan 5. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi 6. Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja 7. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja Pelaksanaan Analisis Pekerjaan Kantor Analisis jabatan pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, penelitian, penguraian data jabatan yang tahapannya sebagai berikut 1. Tahap persiapan dan perencanaan 2. Tahap pengumpulan data 3. Tahap pengolahan data Selanjutnya setiap tahap pelaksanaan dijelaskan sebagai berikut 1. Tahap persiapan dan perencanaan Pada tahap ini beberapa kegiatan yang dilakukan adalah • Penegasan kembali struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi proses selanjutnya termasuk nama-nama jabatan dan tempatnya. • lnventarisasi jabatan yang ada di setiap unit kerja yang ada dan di susun berdasarkan hierarki dan di beri kode identifikasi • Menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan dan menyiapkan alat dan sama yang diperlukan formulir dll. • Membentuk team pelaksana analisis dan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan. • Komunikasi/penjelasan oleh pimpinan perusahaan kepada semua pimpinan unit kerja dan semua karyawan tentang maksud dan tujuan analisis jabatan yang akan dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan untuk mencegah terjadinya salah pengertian dan timbulnya persepsi dan harapan yang keliru. 2. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data jabatan dapat dilakukan dengan melalui beberapa cara a. Metode Observasi dan Wawancara Metode observasi berarti pelaksana analisis jabatan mengamati secara langsung di tempat bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya untuk di olahnya menjadi informasi. Kelemahan lambat, mahal, terkadang kurang akurat Kelebihan memperoleh informasi dari tangan pertama, mengenal kondisi kerja, ketrampilan yang diperlukan dan peralatan yang digunakan secara riil. Sedangkan dalam metode wawancara petugas analisis mewawancarai langsung pemegang jabatan dengan mengajukan pertanyaan yang di siapkan lebih dulu dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang di perlukan Kelemahan jika terjadi salah pemahaman maka data akan bias, terkadang tanggapan kurang biaya relatif murah, waktu efisien b. Metode Kuesioner Daftar Pertanyaan Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada semua karyawan untuk di isi. Daftar pertanyaan itu bisa bersifat “terbuka” Open ended artinya, penjawab harus memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri, tidak dibatasi. Bila daftar pertanyaan itu bersifat “tertutup” Closed, maka pertanyaan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab ya/tidak, atau benar/salah. c. Metode Studi Referensi Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan “ahli”, rujukan yang ada dan perbandingan dengan organisasi lain. Metode ini jarang digunakan. d. Metode Kombinasi Metode ini berarti menggunakan beberapa metode di atas sekaligus. Metode observasi di tempat dapat diadakan untuk jabatan atau posisi yang khusus. Observasi dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja, arus kerja, proses, keterampilan yang dibutuhkan dan perajatan yang digunakan. Metode wawancara dilakukan mengingat tidak semua jabatan dapat dianalisis secara tertulis. Jabatan seperti jabatan teknis, profesional, kepengawasan dan eksekutif sebaik-nya dikaji melalui wawancara atas pemegang jabatan yang bersangkutan. Metode daftar pertanyaan pada umumnya kurang berhasil, karena tidak semua karyawan telah mengisi formulir atau dapat membaca dan menulis dengan baik. Setiap kategori karyawan harus diberi kuisioner tersendiri dengan gaya bahasa khusus guna mencegah kesalahpahaman dalam penafsiran. Metode studi referensi misalnya dapat dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian untuk mendapatkan informasi tentang suatu jabatan atau posist. Tetapi metode ini agak sulit dilakukan karena tidak semua catatan harian berguna, karena si penulis tidak merumuskan kegiatan yang sebenarnya. Juga masih banyak pekerjaan yang tidak membiasakan diri membuat catatan harian seperti pesuruh atau mekanik. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan metode analisis yang terbaik adalah • Karakteristik pekerjaan fungsi, tanggungjawab, dan kondisi • Lokasi tempat kerja • Persiapan perndahuluan yang dilakukan oleh analisis • Sikap dan tanggapan karyawan • standar kinerja yang ditetapkan Tahap Pengolahan Data Setelah proses pengumpulan data selesai, dilakukan pengolahan data yaitu 1. Menentukan faktor-faktor dari penilaian jabatan 2. Menentukan bobot nilai dari setiap faktor 3. Analisa hasil interview dan kuisioner yang telah di isi 4. Analisa persyaratan jabatan 5. Menyusun uraian jabatan 6. Melakukan pola penilaian jabatan sebagai dasar dari penentuan sistem personalia lainnya 7. Mempersiapkan rekomendasi bagi perencanaan tenaga kerja, pola pengadaan, seleksi dan penempatan pegawai; penilaian karya pegawai; sistem pemberian balas jasa ; pelatihan dan pengembangan pegawai, sistem dan prosedur administrasi kepegawaian. Sumber
Skip to content Administrasi Manajer administrasi memiliki tugas yang sekaligus membedakannya dengan tugas manajer kantor, misalnya a. Merencanakan konsep b. Melakukan pengaturan c. Membuat prosedur d. Membuat keputusan e. Membuat konsep pengembangan unitnya f. Mengawasi bawahan g. Memikul tanggungjawab yang lebih besar Kantor Manajer kantor adalah pejabat yang berada dalam level lapisan kedua dalam perkantoran. Menurut Mills 1984, manajer kantor memiliki tugas seperti a. Menjamin sumberdaya kantor b. Menjamin ketersediaan sumberdaya kantor c. Menetapkan anggaran guna mengontrol output d. Menerapkan sistem dan prosedur guna kelangsungan visi dan misi e. Penyediaan informasi secara efisien f. Mengatur perekrutan pegawai guna kebutuhan masa depan g. Menjamin sistem komunikasi yang efektif h. Menegakkan dan mempertahankan sistem yang formal dan informal untuk kepentingan konsultasi staf yang efektif i. Menjamin keselamata, kesehatan, dan kesejahteraan karyawan j. Menjamin pelaksanaan tanggung jawab Namun, menurut The Liang Gie, seorang manajer kantor memiliki tugas yang berkaitan erat dengan kemampuan dasar yang harus dimilikinya seperti a. Kemampuan memimpin b. Memiliki latar belakang praktik/pendidikan c. Kemampuan melatih d. Kemampuan mengungkapkan diri e. Kemampuan bersikap terbuka f. Keingintahuan g. Kemampuan mengembangkan kreativitas h. Kemampuan untuk mempertimbangkan dengan akal sehat dan bijaksana i. Kemampuan menjual gagasan j. Kemampuan bekerja sama k. Sabar 3. Supervisor Seorang supervisor adalah seseorang yang menangani orang-orang yang memproduksi dan atau melakukan kinerja supervisor bertanggung jawab untuk hasil atas orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk dan pelayanan. 4. Sekretaris Sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti mengetik, penggunaankomputer, dan pengaturan agenda. Mereka biasanya bekerja di belakang meja. Sebagian besar sekretaris adalah wanita. Sumber Post navigation
Dalam sebuah organisasi kantor, pada umumnya tingkat jabatan dapat disimpulkan ke dalam tiga bentuk susunan piramida utama yang menunjukkan kategori tingkat jabatan. Tingkat jabatan tersebut meliputi manajer administratif, manajer kantor, dan supervisor. 1. Manajer Administrasi Manajer administrasi memiliki tugas yang membedakannya dengan tugas manager kantor. Jika dibedakan lebih lanjut berikut ini perbedaan manajer administrasi dan manajer kantor. Merencanakan konsep utama yang harus dilakukan sesuai visi dan misis perusahaan. Kemudian manajer administratif mensosialisasikannya kepada manajer kantor. Melakukan pengorganisasian segenap sumber daya yang ada pada tingkatan tataran yang paling utama. Membuat prosedur, teknis dan standar operasional kerja SOP untuk divisi/unitnya. oleh karenanya, tugas manajer kantor adalah menginformasikan konsep dasar itu kepada stafnya. Membuat keputusan dalam skala internal unitnya masing-masing, sedangkakn manajer kantor tidak dapat memutuskan. Manajer kantor memberikan saran berdasarkan perkembangan data dan sumber informasi lain yang dimilikinya selama di luar dan di dalam perusahaan sehari-hari. Membuat konsep pengembangan unitnya. Sedangkan manajer kantor hanya dapat mengaplikasikannya, Mengawasi setiap bawahan yang berada pada jajaran unitnya masing-masing, mulai dari tingkatan manajer kantor, supervisor hingga staf. Sedangkan manajer kantor hanya mengawasi supervisor dan staf. 2. Manajer Kantor Manajer kantor merupakan pejabat yang berada dalam level kedua dalam perkantoran. Manajer kantor kedudukannya adalah asisten bagi top manajer. Oleh karena itu setiap devisi pasti memiliki penamaan yang sama untuk setiap pejabat seperti manajer pemasaran, manajer keuangan, dan manajer SDM. Adanya tingkat manajer berarti menunjukkan adanya perbedaan hak dan kewajiban di dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Oleh karena itu, ada jenis serangkaian tugas yang mengidikasikan bahwa hal itu merupakan tugas manajer kantor. Tugas manajer kantor bersifat praktisa dan operasional. Sifat tugas tersebut merupakan pengaplikasikan dari segenap konsep/gagasan utama yang telah digariskan oleh manajer administratif. Meskipun demikian, bukan berarti level tersebut berlepas tangan dari bentuk aplikasi konkret yang akan atau telah dilaksanakan oleh manajer kantor. Menurut The Liang Gie, seorang manajer kantor memiliki tugas yang berkaitan erat dengan kemampuan dasar yang harus dimilikinya seperti kemampuan memimpin memiliki latar belakang praktik/pendidikan kemampuan melatih kemampuan mengungkapkan diri kemampuan bersikap terbuka keingintahuan kemampuan mengembangkan kreativitas kemampuan mempertimbangkan dengan akal sehat dan bijaksana kemampuan menjual gagasan kemampuan bekerja sama sabar. 3. Supervisor Menurut Moekijat 1997 tugas supervisor adalah sebagai berikut a. Tugas Pokok memberi perintah guna melaksanakan tugas mengawasi tugas karyawan melatih karyawan memelihara hubungan baik antar karyawan dengan bijak b. Tugas Pengawas dalam hubungannya dengan pekerjaan merencanakan pekerjaan tiap unit kerja mengontrol pekerjaan agar selesai tiap waktu menekankan ketelitian kerja pada karyawan agar efektif dan efisien mengkoordinasikan pekerjaan dengan unit kerja lainnya membagi pekerjaan secara adil dan merata sesuai gaji dan tunjangan yang diberikan mengembangkan metode baru bagi pencapaian produktivitas kerja yang baik c. Tugas pengawas dalam hubungannya dengan bawahan melatih pekerja sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik mengembangkan sistem magang pendelegasian tanggungjawab mentolerisasi kesalahan bawahan, namun dapat menunjukkan mana dan bagaimana yang benar mendamaikan perselisihan antarkaryawan memberi teguran, pujian, dan hukuman/sanksi menerapkan disiplin kerja d. Tugas pengawas dalam hubungannya dengan atasan meminta daftar rekap absen dan kemudian membuat absen continous form guna aktivitas payroll melaporkan pekerjaan bawahan meminta petunjuk guna penyelesaian konflik yang ada atau meminta saran atas permasalahan yang ada. bertukan pendapat untuk kepentingan bersama e. Tugas penyelia atau pengawas berdasarkan fungsi-fungsi manajemen 1. Perencanaan membuat tujuan organisasi menentukan visi dan misi membuat anggaran membuat daftar kebutuhan alat, bahan dan perlengkapan membuat sistem kerja operasi dan sebagainya 2. Pengorganisasian menentukan tugas spesifik bawahan menentukan koordinasi dan batasan serta hak dan tanggungjawab menentukan langkah kerja menentukan metode kerja menentukan prosedur kerja menentukan sistem kerja mencanangkan etos kerja yang tinggi dan sebagainya 3. Pengarahan memastikan personil yang tepa sesuai kebutuhan jenis pekerjaan memotivasi pekerja memberi petunjuk mana yang salah dan mana yang benar mengembalikan arah yang menyimpang kepada arah yang benar 4. Pengawasan mengontrol anggaran mengontrol standar kerja mengontrol proses mengontrol hasil kerja mengontrol lokasi kerja mengontrol kelayakan alat kerja mengontrol hubungan antarkaryawan dan sebagainya Sumber
pengertian jabatan tugas dan uraian pekerjaan pada kegiatan administrasi